Teknik Kimia itu sebenarnya makhluk apaan, sih?

Teknik kimia merupakan suatu ilmu yang sangat aplikatif yang memadukan antara konsep-konsep dasar bidang ilmu sains seperti matematika, fisika, kimia, maupun biologi dengan ilmu-ilmu rekayasa (teknologi) dan sistem industri. Dalam konteks ini, ilmu teknik kimia secara prinsipil sangat berbeda dengan ilmu kimia murni maupun teknik industri (teknik dan manajemen industri).

Dalam kehidupan sehari-hari, kita senantiasa dihadapkan para peristiwa-peristiwa penting dalam lingkup ilmu teknik kimia. Satu contoh kegiatan keseharian yang saya berikan di sini adalah menyeduh teh atau kopi.

Bismillahirahmanirahim,
Mungkin ini artikel pertama yang bisa aku sumbangkan buat teman-teman tekim (setelah sekian lama diizinkan gabung ama mas femri di blog ini, tapi baru sekarang ketik aknowledgement. maaf yah. hehehehe :P)

Nippon Shokubai Co. (Nisshoku; Osaka, Japan; http://www.shokubai.co.jp) megnembangkan sebuah proses untuk membuat acrylic acid dari glycerin secara langsung sebagai bentuk dari byproduct (produk samping) proses pengolahan prduksi biodiesel. Di tahun 2007, Nisshoku memperkenalkan, dibawah pengawasan Research Institute of Innovative Technology for the Earth (Kyoto, Japan; http://www.rite.or.jp), sebuah proses yang menggabungkan Biodiesel dan glycerin dengan kemurnian sebesar 98% biomassa. Perusahaan ini telah memproduksi 20 ton/tahun acid methyl ester dengan konsentrasi 99 mol% yield, dan 2 ton/tahun glycerin didalam Tsukuba Research Laboratory. Saat ini, mereka berencana untuk menggunakan glycerin sebagai bahan baku pembuatan acrylic acid, bahan dasar pembuatan plastik, pembungkus, perekat dan pelarut serba guna.

Dalam prosesnya tersebut, glycerin dibentuk dengan cara dikeringkan menjadi bentuk baru, yang dapat menjadi katalis pembentuk dari acrolein, kemudian di oksidasikan menjadi acrylic acid menggunakan katalis pengoksidasi yang hingga tulisan ini dibuat, nama katalis itu masih disembunyikan (kayaknya butuh waktu keras buat saya merogoh data mereka agar mau membeberkan rahasia ini). Secara konfensional, acrolein dibuat dari propylene oksida melalui dua proses.

Nisshoku sekarang sedang mengoptimasikan pen-dehidrasian glycerin dalam skala laboratorium. Artinya, masih dalam tahap pengembangan hingga bisa dibuat skala Pabrik. mereka berencana memproduksi acrolein yang merupakan katalis lain untuk proses ini sebesar f 80–90 mol%, dimana akan menghabiskan dana kira-kira 2 Juta Yen (20 Juta Dollar => bayangin kalo dikonfersikan ke Rupiah, cukup beli kerupuk berapa nih?) di periode 2009–2010. Dan mereka akan merelease rancangan ini setelah tahun 2010 dan baru di tahun 2012 secara resmi mengizinkan masyarakat teknik kimia untuk mengkonsumsi dan meneliti seberapa bagus kualitas pengembangan dari Acrylic Acid ini. hehehehe

Article By : Radius Arianto (06521014)
n.b : biar ada tanggung jawabnya. kalo nggak sebut nama, takut dibilang boong !!

Baca Selengkapnya ... “Membuat Acrylic Acyd Dari Glicerin”
|

LATAR BELAKANG 

Sebagai salah satu negara yang mempunyai sumber daya alam yang cukup potensial, Indonesia merupakan negara sangat kuat dalam penyediaan bahan baku yang bersumber dari alam. namun demikian kenyataan sumber daya alam yang dimiliki belum dikelola dengan maksimal kendati secara tradisional pengelolaannya telah dilakukan sejak nenek moyang kita sebagai masyarakat yang berbudaya dan agraris. Kekayaan sumber alam Indonesia selalu memberi kehidupan kepada aneka ragam tumbuh-tumbuhan dan hewan, oleh sebab itu salah satu potensi sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan adalah serat-serat alam tunggal (agro fibers) yang bersal dari berbagai jenis tanaman yang berasal batang, daun serta dari limbah agro industri yang mempunyai kandungan serat dan bernilai tinggi.

seiring dengan berbagai upaya penelitian dan pengembangan serta pemanfaatannya tentu saja akan mempunyai dampak terhadap pengembangan industri dan perekonomian di Indonesia baik secara makro maupun mikro ekonomi. Pemanfaatan serat-serat tunggal (agro fibers) seperti serat rami, henep, kenaf, agel, serat abaka, dan serat daun seperti; agave, nenas, sisal, lidah mertua dan jenis lainnya ternyata belum begitu dikenal oleh masyarakat, sehingga peluang dan potensi serat tersebut cukup menjanjikan bagi usaha kecil dan menengah (UKM), kerajinan tekstil maupun industri tekstil dan produk tekstil di Indonesia utamanya dalam pengembangan produk-produk yang bernuansa naturalis, primitif, kulturis dan seklusif, serta diverifikasi bahan baku industri TPT.


VISI

"Iqro', Istiqomah". Mengkaji dan mengembangkan serta memberdayakan serat alam (agro fibers) secara komprehensif yang peduli terhadap kehidupan bangsa dan negara.


MISI
  • Mengkaji, mengembanghkan dan memanfaatkan serat alam berbasis pada sumber daya alam Indonesia yang bervariasi melalui proses dengan teknologi tepat guna.
  • Menhasilkan serat alam sebagai bahan baku industri secara luas, serta membangun potensi sumber daya alam khususnya serat alam yang berkelanjutan.
  • Mendukung program pemerintah dalam upaya mengurangi import bahan baku insustri tekstil dan produk tekstil serta insustri lainnya dalam penyediaan bahan baku.
  • Melakukan upaya-upaya inofatif dan inventif serat alam dalam rangka meningkatkan daya saing.

TUJUAN
  • Menyamakan visi dan misi serta membuat rioad map dalam pengembangan potensi serat alam di Indonesia secara Nasional, baik dengan Pemerintah, Swasta, Masyarakat Industri, Pergutuan Tinggi dalam uapaya membangun sinergi.
  • Melakukan penelitian dan pengembangan serta desiminasi hasilnya kepada masyarakat luas dalam mengaplikasikannya sebagai bahan baku industri.
  • Memberi masukan kepada program-program pemerintah dalam pengembangan potensi serat alam agar berjalan secara terintegrasi dan berkesinambungan antar departemen dan lembaga terkait.
  • Mengupayakan kemandirian dalam usaha mengembangkan serta melestarikan potensi serat alam Indonesia guna meningkatkan perekonomian rakyat yang pada akhirnya adalah perekonomian Nasional.
  • Menyebarluaskan hasil penelitian dengan melakukan seminar di level Nasional dan Internasional serta mempublikasikannya melalui jurnal ilmiah.
  • Mengupayakan HKI sesuai dengan metode, formulasi terkini, desain teknologi yang dikembangkan dan ditemukan.

Contact Person:
Drs. Ir. Faisal RM, MSIE., Ph.D (081392520411)

Baca Selengkapnya ... “Pusat Studi Serat Alam Dan Zat Warna Alam”

LATAR BELAKANG 

Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan alam terbesar di dunia. berbagai laporan menunjukkan bahwa potensi kekayaan bahan alam seperti batubara, minyak dan gas bumi di Indonesia sangat besar. Hal ini ditunjang pula dengan ketersediaan berbagai jenis mineral yang bernilai tinggi. Kekayaan alam di Indonesia juga mencakup hasil produksi pertanian dan perkebunan, dimana Indonesia merupakan salah satu penghasil utama hasil pertanian dan perkebunan unutk komoditas minyak sawit, minyak atsiri seprti minyak biji pala dan cengkeh, vanilla dan lainnya. Dengan kekayaan alam yang sangat besar, diperlukan pengolahan maupun sintesis secara kimiawi untuk menghasilkan bahan-bahan yang dapat digunakan dalam industri selanjutnya dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.

Sintesis kimia mencakup sintesis anorganik maupun organik, yang berarti mengubah bahan baku menjadi bahan kimia bermanfaat maupun menjadi produk siap pakai. Sebagaian besar sistesis kimia pada ssat ini menggunakan teknologi katalisis. oleh karena itu, katalis merupakan suatu bidang teknis yang luas, dan nilai ekonomi utamanya tidak berupa nilai produk katalis atau teknologi katalisnya itu sendiri, melainkan reaksi kimia dan hasilnya yang mungkin dan dapat dihasilkan dengan teknologi katalis.

teknologi Katalis kjuga berkembang ke arah proses yang dapat mengurangi bahaya manusia terutama akibat tercemarnya lingkungan hidup. Pengurangan emisi dengan menggunakan katalis adalah pengembangan teknologi katalis yang dapat mengurangi bahaya terhadap manusia akibat produksi zat beracun dari banyak proses kimia termasuk di dalamnya teknologi persih pembakaran bahan bakar pada kendaraan bermotor, remediasi lingkungan secara katalitik serta modifikasi pengembangannya dalam skala industri dan aplikatif.



TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Melakukan penelitian di bidang pengembangan teknologi katalis, baik mengenal material katalis maupun aplikasi katalis unutk kepentingan sistesis kimia dan aplikasi lingkungan yang lain menggunakan katalis.



KEGIATAN PENELITIAN YANG TELAH/SEDANG DILAKUKAN
  • Sintesis dan uji aktifitas katalis Pt/Zeolit untuk reduksi selektif gas NOx.
  • Sitesis dan uji aktifitas katalis ZrO2/Montmorillonite untuk upgrading biofuel dari biomassa.
  • Pengembangan adsorben berbasis zeolit unutk pengurangan kadar CO2.
  • Pengembangan material katalis dari abu layang (fly ash) untuk reformasi kukus bio-ethanol sebagai penyedia gas hidrogen.
  • Pilarisasi lempung sebagai katalis Selective Catalytic Reduction unutk mengurangi emisi gas NOx.
  • Sintesis dan uji aktifitas katalis heterogen pada pembuatan biodiesel.
  • Sintesis dan uji aktifitas katalis unutk produksi gas sintetis dari bio-gas.


Kontak
Arif Hidayat
ariffhid(at)yahoo(dot)com

Baca Selengkapnya ... “Pusat Studi Katalis”

Sejarah Singkat Program Studi Teknik Kimia

Program Studi Teknik Kimia salah satu pelopor berdirinya Fakultas Teknologi Industri UII. Diawali dengan dibukanya Program Studi Teknologi Tekstil pada tahun 1975, sebagai salah satu program studi di Fakultas Teknik. Setelah beberapa kali mengalami perubahan dari program studi menjadi Fakultas Teknologi di tahun 1982 dan kembali ke program studi Tekstil di tahun 1993 SK Mendikbud RI No. 257/DIKTI/Kep/1993 akhirnya di tahun 1995 berubah menjadi Jurusan Teknik Kimia dengan SK Mendikbud No. 433/DIKTI/Kep/1995 dengan dua bidang studi, yaitu bidang studi Teknik Tekstil dan bidang studi Teknik Kimia.


Visi Program Studi Teknik Kimia

Program Studi Teknik Kimia UII sebagai penyelenggara pendidikan tinggi yang mengembangkan konsentrasi teknik kimia dan teknik tekstil yang berkualitas, kreatif, dan inovatif serta berperan aktif dalam pembangunan bangsa yang memiliki komitmen pada perubahan dan kemajuan
Pada Visi Program Studi Teknik Kimia UII, keunggulan pada visi UII diterjemahkan sebagai visi Program Studi Teknik Kimia UII yang menjadi aset utama nasional, sedangkan pengembangan ilmu dan pemanfaatan teknologi kimia serta tekstil merupakan terjemahan dari konsep dakwah untuk mencapai Rahmatan lil‘alamiin. Komitmen pada perubahan dan kemajuan merupakan semangat untuk dapat mempertahankan keunggulan dan mencapai kesempurnaan agar mampu menjadi Rahmatan lil‘alamin.


Misi Program Studi Teknik Kimia
  1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi teknik kimia dan teknik tekstil
  2. Menghasilkan keluaran yang berkualitas dan bermanfaat
  3. Berperan aktif pada pengembangan dan penerapan teknologi

Tujuan Pendidikan Teknik Kimia UII
  1. Menyiapkan SDM yang handal di bidang teknik kimia dan teknik tekstil serta dapat memanfaatkannya untuk kepentingan masyarakat dan kesejahteraan umat.
  2. Menyiapkan mahasiswa yang mampu mengikuti kemajuan di bidang teknik kimia dan teknik tekstil dengan tetap mengedepankan etika, karakter, dan sikap yang terpuji.
  3. Membangun proses belajar mengajar dengan infrastruktur dan lingkungan yang kondusif untuk pengembangan dan aplikasi teknik kimia dan teknik tekstil.
  4. Memanfaatkan sumber daya secara maksimal untuk membangun jaringan kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak yang mendukung pengembangan dan aplikasi teknik kimia dan teknik tekstil.

Untuk informasi profil Jurusan Teknik Kimia selengkapnya dapat diunduh di sini.

Baca Selengkapnya ... “Profil Jurusan Teknik Kimia UII”

Laboratorium Pengantar Teknik Kimia

Digunakan untuk mengenalkan berbagai analisa kimia dalam industri. Materi yang dipelajari dalam praktikum Pengatar Teknik Kimia I antara lain :
  • Identifikasi Zat Warna dengan Metode Kromatografi
  • Analisis Spektrofotometri
  • Analisa Minyak Bahan Industri
  • Analisa Kadar Protein dalam bahan Industri
  • Penentuan Rapat Massa dan Viskositas
  • Tegangan Muka

Sedangkan materi yang dipelajari dalam Praktikum Pengantar Teknik Kimia II antara lain :
  • Reaksi Hidrolisa Pati
  • Kinetika Reaksi Enzimatis
  • Distribusi Zarut antara Dua Pelarut yang Tidak Bercampur
  • Kelarutan Zat Padat dalam Cairan sebagai Fungsi Suhu
  • Reaksi Esterivikasi
  • Kesetimbangan Adsorpsi Padat Cair

Laboratorium Operasi Teknik Kimia

Laboratorium ini digunakan untuk mengenal dan memahami prinsip-prinsip tentang operasi teknik kimia. Materi praktikum yang dipelajari antara lain :
  • Aliran Fluida
  • Sedimentasi
  • Ekstralsi Cair
  • Solid Drying
  • Kesetimbangan Fassa dan HETP
  • Screening
  • Alat Penukar Panas

Laboratorium Evaluasi Tekstil

Digunakan untuk menganalisa sifat-sifat fisik dan mekanik dari serat, benag, kain dan menganalisa kandungan zat warna dalam serat benag serta memberi rekomendasi hasil pengujian bahan tekstil

Materi-materi yang dipelajari antara lain:
  • Pengujian kandungan air dalam kapas
  • Pengujian nomor benang
  • Pengujian twist benang
  • Pengujian kekuatan tarik benang
  • Pengujian tahan gosok benang
  • Pengujian kontruksi kain
  • Pengujian kekuatan tarik kain
  • Pengujian tahan jebol kain
  • Tahan luntur warna terhadap pencucian sabun
  • Tahan luntur warna terhadap gosokan
  • Tahan luntur warna terhadap panas penyetrikaan
  • Tahan luntur warna terhadap pemutihan dengan klor
  • Pengujian mengkeret kain (Singkage)
  • Pengujian Kain Hasil Proses Merserisasi

Laboratorium Evaluasi Tekstil juga melayani jasa pengujian kwalitas tekstil, antara lain :
  • Uji kekuatan tarik dan mulur
  • Uji kekakuan/kelenturan kain
  • Uji jebol kain, plastik
  • Uji kekuatan warna
  • Uji beda warna
  • Uji derajad putih kain, sutera, serat
  • Uji warna cair
  • Uji zat padatan
  • Uji photo penampang melintang dan membujur serat, benang, serbuk
  • Uji kontruksi kain
  • Uji komposisi serat

Laboratorium Kimia Proses

Laboratorium ini dipergunakan untuk memahami mengenai prinsip-prinsip analisis secara kualitatif maupun kuantitatif dari suatu bahan kimia tertentu.

Materi-materi yang dipelajari antara lain:
  • Penghilangan kanji dengan asam
  • Scouring/Pemasakan
  • Pengelantangan kapas dengan H2O2 dan pemutihan dengan optik
  • Pengelantangan dengan kaporit
  • Pencelupan kain kapas dengan zat warna reaktif panas
  • Pembuatan batik tulis dengan pencelupan Zat Warna Indigosol
  • Pencelupan dengan Zat Warna Naftol

Laboratorium Komputasi Proses

Laboratorium ini dipergunakan untuk mengenal dan memahami prinsip-prinsip penyelesaian masalah teknik kimia dan teknik tekstil dengan menggunakan bantuan pemrograman komputer.

Materi-mater yang dipelajari antara lain:

A. Teknik Kimia
  • Differensiansi Numeris
  • Integrasi numeris dengan cara simpson
  • Mencari akar persamaan non linear dengan metode ordiner jenis rhapson
  • Penyelesaian persamaan differensial ordiner jenis initian value problem (IVP) dengan runge kutta
  • Penyelesaian persamaan diferensial ordiner simultan dengan runge kutta
  • Evaluasi tetapan persamaan empirik
  • Optimasi satu variabel dengan cara golden-section
  • Contoh aplikasi menentukan dew point dan bubble point suatu campuran (Metode Newton Rhapson)

B. Teknik Tekstil
  • Struktur 1 (Kasus Benang)
  • Struktur 2 (Kain Rajut)
  • Struktur 3 (Kain Tenun)
  • Struktur 4 (Kasus Serat)
  • Proses 1 (Kasus Pertenunan)
  • Proses 2 (Kasus Pengolahan Serat)
  • Proses 3 (Kasus Pewarnaan)
  • Alokasi/Distribusi

Laboratorium Pertekstilan

Laboratorium ini dipergunakan untuk mempelajari proses teknologi spinning, weaving dan knitting, serta menganalisa pengaruh dari masing-masing parameter proses, pararelisasi, karakteristik bahan, mekanisasi serat, benag dan kain yang ditinjau dari struktur serat dan molekul serat.

Materi-materi yang di pelajari di laboratorium ini adalah:
  • Cara menggulung benang dari bentuk streng (untaian) ke bentuk kerucut (cone) dengan mesin kelos silinder beralur
  • Menyusun benang pada rak, pencucian benang pada sisir dan penggulungan pada boom hani/tenun
  • Cara menggulung benang pada mesin palet
  • Pengenalan alat-alat dan bagian alat tenun bukan mesin (ATBM)
  • Pengoperasian alat tenun bukan mesin (ATBM)
  • Pengenalan alat tenun mesin (ATM)
  • Penyetelan posisi poros engkol pada berbagai kedudukan
  • Pengenalan bagian-bagian mesi rajut datar
  • pengenalan bagaian-bagian mesin rajut bundar
  • Kunjungan pabrik

Laboratorium Satellite Factory

Laboratorium ini dipergunakan untuk mengenal dan memahami tentang garmen, serta dipergunakan unutk pelatihan Sumber Daya Manusia di bidang teknik tekstil khususnya Garmen.

Baca Selengkapnya ... “Laboratorium Teknik Kimia UII”

Dalam rangka memperingati hari Pendidikan Nasional dan Ulang Tahun BCA Finance ke-28 serta turut mencerdaskan bangsa, BCA Finance memberikan BEASISWA selama kuliah*) kepada 15 orang mahasiswa berprestasi.

Total Beasiswa: RP. 270.000.000*)
*) Rp 500.000/bulan/orang. Maksimal pemberian beasiswa sampai dengan semester 8.

Persyaratan:
 Mahasiswa/i dari Perguruan Tinggi
 Mahasiswa/I program Strata 1 (S-1)
 Minimal telah/sedang menyelesaikan semester 2
 Melampirkan Transkrip Nilai pada akhir semester dengan IPK minimal 3.00
 Melampirkan Surat Keterangan tidak mampu dari institusi yang berwenang dari daerah sesuai KTP
 Melampirkan Surat Rekomendasi dari Pihak Perguruan Tinggi
 Mengajukan permohonan beasiswa kepada PT. BCA Finance
 Menyertakan biodata diri
 Melampirkan fotocopy kartu mahasiswa
 Menyertakan 2 (dua) lembar pas foto berwarna 4x6 cm

Informasi lain:
1. Mahasiswa/i yang bersangkutan mengirimkan berkas persyaratan di atas ke alamat:
PT. BCA Finance
Up. Corporate Planning
Wisma Milenia Lt 2
Jl. MT Haryono Kav. 16
Jakarta Selatan 12810

2. Berkas persyaratan tersebut kami terima tanggal 20 Mei 2009 dan akan kami umumkan pada tanggal 30 Mei 2009 melalui website BCA Finance: www.bcafinance.co.id.

Keputusan hasil penerimaan adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. Proses penyaringan akhir dilaksanakan oleh tim seleksi BCA Finance. Berikut ini brosur pengumuman program beasiswa BCA Finance

Baca Selengkapnya ... “Peluang Penawaran Beasiswa BCA Finance 2009 (Terakhir: 20 Mei 2009”

Rasulullah bersabda, "Diharamkan dari saudara sesusuan segala sesuatu yang diharamkan dari nasab".HR. Bukhari dan Muslim

Sejumlah penelitian ilmiah baru-baru ini menemukan adanya gen dalam ASI orang yang menyusui, dimana ASI mengakibatkan terbentuknya organ-organ pelindung pada orang yang menyusu. Yang demikian apabila ia menyusu antara 3 sampai 5 susuan. Dan ini adalah susuan yang dibutuhkan untuk bisa membentuk organ-organ yang berfungsi melindungi tubuh manusia.

Maka, apabila ASI disusu maka ia akan menurunkan sifat-sifat khusus sebagaimana pemilik ASI tersebut. Oleh karena itu, ia akan memiliki kesamaan atau kemiripan dengan saudara atau saudari sesusuannya dalam hal sifat yang diturunkan dari ibu pemilik ASI tersebut.

Dan juga sudah ditemukan bahwa organ-organ yang berfungsi melindungi tubuh mungkin akan menyebabkan munculnya sifat-sifat yang diridhai oleh sesama saudara dalam kaitannya dengan pernikahan. Dari sini, kita mengetahui hikmah yang terkandung dari hadits di atas yang melarang kita dari menikahi saudara sesusuan yaitu mereka yang menyusu pada ibu lebih dari 5 kali susuan.

Sesungguhnya kekerabatan karena sesusuan ditetapkan dan dapat dipindahkan karena keturunan. Dan penyebab yang diturunkan dan gen yang dipindahkan. maksudnya adalah bahwa kekerabatan karena faktor sesusuan disebabkan karena adanya perpindahan gen dari ASI orang yang menyusui kepada orang yang menyusu tersebut, masuk, dan bersatu dengan jaringan gen orang yang menyusu tersebut, atau ASI tersebut memang mengandung lebih dari satu sel, dimana sel itu merupakan inti dari kehidupan manusia. Sel itu sering disebut dengan DNA.

Juga mungkin karena organ sel pada orang yang menyusu menerima sel yang asing, sebab sel itu tidak matur. Keadannya adalah keadaan percampuran dari berbagai sel, dimana perkembangannya tidak akan sempurna kecuali setelah melewati beberapa bulan atau beberapa tahun sejak kelahiran. Kalau penjelasan asal-mula penyebab adanya kekerabatan karena hal ini, maka hal ini memiliki konsekuensi yang sangat penting dan sangat menentukan.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (( يحرم من الرضاع ما يحرم من النسب )) متفق عليه

Rasulullah bersabda, "Diharamkan dari saudara sesusuan segala sesuatu yang diharamkan dari nasab".( HR. Bukhari dan Muslim )

( Dr. Muhammad Jamil Jabbal, Dr. Miqdad Mar'iy )

Baca Selengkapnya ... “Hikmah Diharamkannya Menikahi Saudara Sesusuan”
|

PT Pertamina (Persero) adalah badan usaha milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang penambangan minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia. Saat ini, Pertamina berkomitmen mendorong proses transformasi internal dan pengembangan yang berkelanjutan guna mencapai standar international dalam pelaksanaan operasional dan tata kelola lingkungan yang lebih baik, serta peningkatan kinerja perusahaan sebagai sasaran bersama. Sebagai perusahaan migas nasional, Pertamina berkomitmen untuk mewujudkan keseimbangan antara pencapaian keuntungan dengan kualitas layanan publik. Dengan 51 tahun pengalaman menghadapi tantangan di lingkungan geologi di Indonesia, Pertamina merupakan perintis pengembangan usaha gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG).

Lingkup usaha Pertamina termasuk dalam melakukan eksplorasi dan produksi migas; pengolahan kilang minyak, manufaktur dan pemasaran produk-produk energi dan petrokimia; pengembangan BBM nabati, tenaga panas bumi dan sumber-sumber energi alternatif lain.

Kegiatan operasi dan fasilitas infrastruktur Pertamina tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Pertamina melayani kebutuhan energi bagi lebih dari 220 juta rakyat Indonesia.

Dalam rangka memperkuat daya saing menuju perusahaan nasional minyak dan gas kelas dunia, PT. Pertamina (persero) membutuhkan para professional handal.

A. PERSYARATAN UMUM

  • Mahir menggunakan komputer dan aplikasinya (terutama Open Office)
  • Diutamakan lancar berbahasa Inggris lisan dan tulisan.
  • Bersedia mengikuti tahapan proses seleksi di Jakarta, biaya dari dan ke tempat seleksi menjadi tanggungan peserta.
  • Posisi ini terbuka untuk umum.
  • IPK minimal 2,75 ( Skala 4 ) untuk D3 dan IPK minimal 3.00 ( Skala 4 ) untuk S1/S2
  • Tinggi badan minimal 160 cm untuk Laki-laki dan minimal 155 cm untuk Perempuan

B. BATAS USIA

  • Untuk kelompok pelamar D3: Maksimal 24 tahun (kelahiran sesudah 31 Desember 1984 )
  • Untuk kelompok pelamar S1: Maksimal 27 tahun (kelahiran sesudah 31 Desember 1981 )
  • Untuk kelompok pelamar S2: Maksimal 32 tahun (kelahiran sesudah 31 Desember 1976 )

C. PERSYARATAN KHUSUS UNTUK SEMUA JABATAN:

  • Memiliki integritas tinggi dan komitmen yang tinggi.
  • Bersedia bekerja dalam situasi penuh tekanan dan tantangan.
  • Enerjetik, penuh kegigihan, dan mampu bekerja mandiri maupun dalam tim.
  • Mempunyai pengendalian diri yang baik, dan wawasan yang luas.
  • Memiliki inisiatif, dorongan berprestasi serta dedikasi yang tinggi.
  • Menyukai pekerjaan yang beragam dan detail terutama untuk kelompok pekerjaan Fungsional
  • Tekun serta dalam bekerja memiliki ketelitian yang tinggi.
  • Persyaratan kompetensi teknis dan pengalaman dapat dilihat dalam persyaratan di masing-masing posisi.


D. KETENTUAN LAIN:

  • Lamaran hanya dapat dikirimkan melalui aplikasi on-line (klik link registrasi on-line di bagian bawah spesifikasi jabatan). Tidak ada jalur lain yang digunakan untuk pengiriman lamaran.
  • Pelamar wajib memiliki alamat e-mail pribadi yang masih aktif untuk dapat mengikuti proses seleksi ini. Kami tidak melayani alamat e-mail yang salah input oleh pelamar.
  • Pelamar dilarang menggunakan alamat e-mail kantor atau orang lain untuk proses pendaftaran ini.
  • Setelah mengisi formulir aplikasi dan mengirimkannya kembali secara on-line, pelamar akan mendapat konfirmasi registrasi. Konfirmasi tersebut berisi nomor registrasi yang akan digunakan selama proses seleksi. Anda tidak dapat menerima e-mail registrasi apabila alamat e-mail yang anda input salah dan atau sudah tidak aktif, sehingga anda tidak bisa log-in untuk pengumuman selanjutnya.
  • Pelamar hanya diperkenankan melakukan satu kali registrasi on-line. Untuk itu pastikan Anda telah menuliskan semua data dengan benar, sebelum menekan tombol KIRIM.
    Pelamar wajib mengisi aplikasi dengan data/informasi yang sebenar-benarnya karena data ini akan diklarifikasi dengan benar saat pelaksanaan verifikasi dokumen/informasi.
  • Masa waktu registrasi on-line untuk kelompok Fresh Graduate adalah sepanjang tahun (opened application).
  • Pengumuman dan tahap tes akan dibagi menjadi beberapa gelombang selama setahun. Masa waktu registrasi on-line gelombang ketiga dibuka mulai 7 April 2009 hingga 30 Juni 2009. Pengumuman gelombang ketiga adalah tanggal 18 Juli 2009.
  • Aplikasi yang masuk tidak secara on-line, dianggap tidak berlaku.
  • Keputusan hasil seleksi bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
  • Pada setiap tahapan seleksi, hanya kandidat terbaik yang akan mengikuti tahap seleksi berikutnya.
  • Kandidat yang dinyatakan lulus melalui pengumuman di website Pertamina akan dihubungi untuk masuk ke tahap seleksi berikutnya.
    Pelamar tidak diperkenankan untuk menghubungi pejabat/pegawai Pertamina dalam kaitannya dengan proses rekrutmen dan seleksi ini dan/atau datang ke kantor Pertamina .
  • Pelamar hanya diperkenankan datang apabila ada pemanggilan secara resmi . Pelamar yang menghubungi/mendatangi Pertamina selain pada waktu tes dinyatakan gugur.
    Proses rekrutmen dan seleksi ini tidak dikenakan biaya apapun.


E. PENTING UNTUK DIPERSIAPKAN:
Bagi Anda yang kemudian dinyatakan lolos seleksi administrasi, akan diminta hadir pada Tes Tahap I di lokasi dan waktu yang akan ditetapkan dengan membawa dokumen dan kelengkapan sebagai berikut:

  1. Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku, asli dan fotokopi.
  2. Fotokopi ijazah yang sesuai dengan persyaratan pendidikan dan telah dilegalisir oleh pejabat berwenang
  3. Fotokopi transkrip nilai yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang
  4. Fotokopi sertifikat keahlian lainnya yang relevan
  5. Data Riwayat Hidup yang harus di download dari website Pertamina setelah Anda log in, data riwayat hidup yang telah diisi diserahkan dalam bentuk print out
  6. Kartu Peserta Seleksi yang harus didownload dari website Pertamina setelah Anda log in. Mohon dilengkapi dan diserahkan dalam bentuk print out
  7. Pas Foto Berwarna ukuran 4 x 6 sebanyak 2 lembar


Seluruh berkas dimasukkan ke dalam map folio, yang sudah dituliskan nama dan nomor registrasi Anda dengan ketentuan:

  1. Map merah untuk kelompok pelamar D3
  2. Map hijau untuk kelompok pelamar S1 atau S2

Mohon mempersiapkan seluruh dokumen dengan lengkap dan benar. Jika ditemukan ketidaklengkapan dokumen dan/atau ketidaksesuaian data pada dokumen dengan berkas lamaran, Anda akan dinyatakan gugur pada Tes Tahap I

F. TATACARA PENGISIAN APLIKASI ONLINE
1. Sediakan waktu yang cukup. Pengisian Aplikasi online ini secara lengkap membutuhkan waktu sekitar 30 - 60 menit.
2. Baca dengan seksama setiap petunjuk yang disediakan
3. Persiapkan semua data yang anda butuhkan pada saat pengisian aplikasi, antara lain:
* KTP
* Riwayat Pekerjaan/Daftar Riwayat Hidup
4. Isikan semua kolom isian dengan benar dan lengkap
5. Pastikan semua Isian sudah anda isikan dengan benar sebelum anda mengirimkan (submit) aplikasi anda

APPLIKASI ONLINE
Silakan klik di sini untuk lulusan S1 atau S2

Fakultas/Jurusan
1. Teknik Industri
2. Teknik Informatika/Komputer
3. Teknik Mesin
4. Metalurgi
5. Teknik Elektro (Listrik)
6. Teknik Elektro (Instrumen)
7. Teknik Geodesi
8. Teknik Geologi
9. Teknik Geofisika
10. Teknik Perminyakan
11. Teknik Fisika
12. Teknik Kimia
13. Teknik Lingkungan
14. Teknik Sipil
15. Teknik Perkapalan
16. Teknik Mesin Kapal
17. Teknik Pembangunan Kapal
18. MIPA - Kimia
19. Ekonomi (semua jurusan)
20. Hukum
21. Komunikasi
22. Psikologi
23. Ilmu Sosial & Politik
24. Kesehatan Masyarakat
25. Kesehatan & Keselamatan Kerja
26. Administrasi
27. Sekretaris


Official Website for Recruitment Pertamina 

Baca Selengkapnya ... “Lowongan Terbaru Gelombang ke-3 PT. PERTAMINA (Persero): Terakhir 30 Juni 2009”

Foto: Menpera (tengah) berjalan didepan Masjid UII didampingi Rektor dan Ketua Badan Wakaf UII

Menteri Negara Perumahan Rakyat, Mohamad Yusuf Asy’ari melakukan peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Kampus Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, pada Jum’at, 13 Februari 2009. Rusunawa yang dibangun di utara masjid kampus UII ini menempati area seluas 3.657 m2 dan luas lantai total 4.266 m2. Rusunawa ini terdiri dari 5 lantai dengan jumlah kamar 98 unit termasuk 2 unit untuk difabel. Unit hunian berukuran tipe 21 m2 dan dapat menampung 3-4 mahasiswa. Fasilitas yang ada meliputi kamar mandi dan WC komunal serta ruang belajar di tiap lantai hunian.

Pada kesempatan ini, Kepala Pusat Pengembangan Perumahan Kemenpera, Andi Zainal A Dulung, turut hadir mendampingi Menpera. Dengan pembangunan rusunawa ini, UII telah mendapatkan dua rusunawa. “Rusunawa I telah diresmikan Menpera pada 2008. Sekarang menjadi salah satu instrumen penting bagi pelaksanaan kegiatan keagamaan untuk mahasiswa. Di rusunawa I ini, mahasiswa baru UII secara bergiliran mengikuti pembinaan keagamaan dan LKID dengan pola pesantrenisasi untuk durasi sekitar sepuluh hari,” ujar Rektor UII, Prof. Edy Suandi Hamid, M.Ec, ketika menyambut Menteri beserta rombongan.

“Tolong, Rusunawa ini dioptimalkan untuk penguatan kapasitas pendidikan para mahasiswa. Pembangunan rumah susun ini adalah bertujuan mendorong pemenuhan kebutuhan rumah yang layak, sehat, aman, dan terjangkau dengan menitikberatkan sasarannya pada masyarakat berpendapatan rendah,” tutur Yusuf Asya’ari.

Dalam lima tahun (2005-2009) pemerintah ditarget membangun sebanyak 60.000 unit rusunawa. Pembangunan rusunawa ini mulai dilakukan Kemenpera tahun 2005 di 9 lokasi, yaitu: Medan (Martubung), Batam (Mukakuning dan Tanjung Piayu), Surabaya (Siwalankerto) masing-masing dua twinblock, Bandung (Cingised), Yogyakarta (UII), Semarang (Undip), Makasar (UMI), Manado (Unsrat), dan Nunukan masing-masing satu twinblock.

Pada 2006, Kemenpera kembali membangun rusunawa sebanyak lima twinblok. Kemudian 24 twinblok pada 2007 dan 2008 sebanyak 39 twinblok termasuk rusunawa UII yang hari ini mulai dilakukan peletakan batu pertamanya. Dijadwalkan rusunawa UII akan selesai pada 7 Juni 2009. (Humas/Misbah)

Baca Selengkapnya ... “UII Bangun Rusunawa Seluas 3.657 m2: Peletakan Batu Pertama oleh Menpera”


“Sumber daya manusia dan alam di Indonesia memang benar-benar melimpah. Khusus di Desa Nusapati, Kabupaten Pontianak, Kalbar ini, potensi tersebut sama sekali belum tersentuh. Para warga Nusapati yang mayoritas petani nanas, tidak tahu sama sekali mengenai teknologi tepat guna. Mereka belum melek teknologi. Masih sangat perlu secara kontinyu dilakukan pengarahan dan bimbingan semua pihak,”

Demikian yang disampaikan Ir. Gumbolo HS, M.Sc., selaku Ketua Tim dari Program Studi Teknik Kimia UII ketika pulang dari menjadi Pembicara dalam “Pelatihan Pemanfaatan Daun Nanas sebagai Bahan Baku Kerajinan”. Pelatihan yang digelar pada tanggal 13 hingga 15 Februari 2009 tersebut diikuti oleh 30 orang. Kegiatan ini dilaksanakan hasil kerjasama antara Program Studi Teknik Kimia FTI UII dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Balai Desa Dusun Nusapati, Kabupaten Pontianak.

Ir. Gumbolo hadir ke Pontianak juga didampingi oleh Ir. Tuasikal M. Amin dan Supardi RS mewakili Teknik Kimia UII. “Kami sangat berterimakasih telah dipercaya untuk melakukan proses pembinaan dan pengembangan kerjinan di daerah Kalimantan Barat, khususnya pemanfaatan serat nanas untuk produk kerajinan disana. Hasil dari kegiatan ini langsung berbentuk 2 buah Tas jinjing dan berbagai tempat Handphone. Ketika di Pontianak, kami atas nama Teknik Kimia UII juga menyerahkan 2 buah Mesin Decorticator hasil karya buatan Prodi Kimia UII,” tutur Gumbolo.

Mesin tersebut jika ditaksir harganya masing-masing sekitar Rp 23 juta. “Mesin ini merupakan hasil karya teknologi tepat guna Teknik Kimia UII. Kami berharap, bisa dimanfaatkan dengan baik di sana. Kami juga akan terus melakukan pemantauan, pelatihan, dan pengembangan daun nanas di sana,” jelas Gumbolo. (Misbah Munir)

Baca Selengkapnya ... “Teknik Kimia FTI UII Latih Perajin Nusapati Pontianak untuk Memaksimalkan Manfaat Daun Nanas”


“Saat ini, saya melihat, begitu cepat sekali perkembangan kampus UII tercinta ini. Terutama Jurusan-Jurusan atau Program Studi yang terdapat di Fakultas Teknologi Industrinya. Selain gedung kampus yang ditempati begitu baik dan representative, fasilitas pendukung akademisnya seperti laboratorium juga sangat memadai. Bahkan, yang berstandar internasional juga banyak,” demikian tutur Ir. Zurendra Yudestir, Generale Manager PT. Indorama Synthetic, Tbk Purwakarta, Jawa Barat. Hal ini disampaikannya ketika memberikan kuliah umum di Jurusan Teknik Kimia FTI UII, akhir Maret 2009 lalu.

Pria kelahiran Padang ini memberikan materi yang berkaitan dengan Prospek Serat Alam sebagai Bahan Baku Industri Tekstil. Yudestir, yang juga alumni Jurusan Teknik Tekstil (sekarang menjadi Teknik Kimia) FTI UII angkatan 1981 ini, berharap dengan perkembangan kampus FTI UII yang begitu baik saat ini menjadikan motivasi para mahasiswa dan alumni untuk menjadi yang terbaik pula.

“Setelah sekian lama saya tidak berkunjung ke almamater saya ini, saya begitu kagum dengan perkembangannya yang sangat pesat. Saya sangat mendukung dan berharap, hal ini juga diiringi dengan kelebihan-kelebihan yang berdaya saing tinggi bagi mahasiswa dan alumninya kelak. Kerjasama dengan pihak industri juga harus terus ditingkatkan. Potensi besar atas kemampuan pengembangan teknologi tepat guna yang telah digalakkan oleh Jurusan Teknik Kimia FTI UII, seperti pemanfaatan serat alam ini harus terus ditingkatkan,” harap Yudestir di depan para Mahasiswa Teknik Kimia UII yang hadir dalam Kuliah Umum tersebut. (Mishbahul Munir)

Sumber : http://fit.uii.ac.id

Baca Selengkapnya ... “Ir. Zurendra Yudestir: Kampus yang Baik Akan Memotivasi Mahasiswanya Menjadi yang Terbaik”


Baca Selengkapnya ... “Kunjungan Industri JAMTEK 05”

PT. DANLIRIS, Sukoharjo

PT. DANLIRIS, membutuhkan tenaga kerja muda professional untuk ditempatkan pada posisi :
Staff Produksi Tekstil
Staff PPIC
Kualifikasi:
. Pria, Usia max.30th
. Lulusan S1/D3 Teknik Tekstil/ Teknik Industri
. Sanggup bekerja keras, jurur dan masuk shift
. Sehat jasmani dan rohani
. Lulus test yang diselenggarakan oleh PT. DANLIRIS

Surat lamaran dilampiri CV, fotocopy Ijazah, transkrip, KTP, surat keterangan dokter, 4 lembar pasfoto 3x4 dan sertifikat pendukung lainnya yang relevan, ditujukan kepada:
Ka.Bag Personalia PT. DANLIRIS
up. Bapak Ony Widijanto
Banaran Grogol Sukoharjo PO Box 166 Solo 57100
Website: www.danliris.com

Baca Selengkapnya ... “Lowongan Pekerjaan”


Suatu pabrik dirancang dan dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan nilai guna barang. Bahan baku yang awalnya memiliki nilai guna rendah jika diolah dalam pabrik akan menghasilkan suatu produk, baik produk akhir maupun produk intermediate, yang nilai gunanya lebih tinggi. Dengan mengubah nilai guna suatu bahan maka nilai jualnya juga berubah. Nilai jual yang tinggi tentu saja sangat diharapkan oleh semua pabrik karena dari situ perusahaan pengolah mendapatkan laba (profit).

Sistem Pengendalian

Untuk mendapatkan laba yang banyak maka barang yang dihasilkan tentulah harus mempunyai kualitas yang bagus. Kondisi selama proses produksi sangat mempengaruhi kualitas produk. Suatu proses akan berjalan dengan baik jika dioperasikan pada kondisi optimumnya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu alat pengendali (controller).

Tugas controller adalah mereduksi signal kesalahan yaitu perbedaan antara signal setting dengan signal aktual. Hal ini sesuai dengan tujuan sistem pengendalian adalah mendapatkan signal aktual (yang diinginkan) sama dengan signal setting. Semakin cepat reaksi sistem mengikuti signal aktual dan semakin kecil kesalahan yang terjadi maka semakin baik kinerja sistem pengendali yang diterapkan.

Jika perbedaan antara nilai setting dengan nilai keluaran relatif besar maka controller yang baik seharusnya mampu mengamati perbedaan ini untuk segera menghasilkan signal keluaran untuk mempengaruhi proses. Dengan demikian sistem secara cepat mengubah keluaran proses sampai diperoleh selisih antara setting dengan keluaran yang diatur sekecil mungkin.

Jenis controller ada beberapa macam. Pertama proportional controller (P) yang memiliki keluaran yang sebanding dengan besarnya kesalahan signal (selisih antara besaran yang diinginkan dengan harga aktualnya). Keluaran proportional controller merupakan perkalian antara konstanta-konstanta proporsional dengan masukannya. Perubahan pada signal masukan akan segera menyebabkan sistem secara langsung mengubah keluarannya sebesar konstanta pengalinya. Apabila nilai konstanta proporsionalnya kecil, proportional controller hanya mampu melakukan koreksi kesalahan yang kecil sehingga akan menghasilkan respon sistem yang lambat. Jika nilai konstanta proporsional dinaikkan, respon sistem menunjukkan semakin cepat mencapai keadaan tunaknya. Akan tetapi jika nilai tersebut diperbesar sehingga mencapai harga yang berlebihan, akan mengakibatkan sistem bekerja tidak stabil atau respon sistem akan berosilasi. Jenis proportional controller biasanya digunakan untuk mengendalikan ketinggian cairan dalam tangki.

Kedua adalah integral controller yang berfungsi menghasilkan respon sistem yang memiliki kesalahan keadaan tunak . Kalau sebuah pabrik tidak memiliki unsur integrator (1/s), proportional controller tidak akan mampu menjamin keluaran sistem dengan kesalahan kondisi tunaknya nol. Integral controller memiliki karakteristik seperti halnya sebuah integral. Keluaran controller sangat dipengaruhi oleh perubahan yang sebanding dengan nilai signal kesalahan. Keluaran controller ini merupakan jumlahan yang terus menerus dari perubahan, keluaran akan menjaga keadaan seperti sebelumnya terjadi perubahan masukan. Dalam pemakaiannya biasanya proportional controller digabungkan dengan integral controller menjadi proportional integral controller (PI). Hasilnya berupa kurva berbentuk gelombang. Controller jenis ini biasanya digunakan untuk mengendalikan tekanan.

Ketiga adalah differential controller yang memiliki sifat seperti halnya suatu operasi derivatif. Perubahan yang mendadak pada masukan controller akan mengakibatkan perubahan yang sangat besar dan cepat. Ketika masukannya tidak mengalami perubahan, keluaran controller juga tidak mengalami perubahan. Differential controller umumnya dipakai untuk mempercepat respon awal suatu sistem, tetapi tidak memperkecil kesalahan pada kondisi tunak. Kerja differential controller hanya efektif pada lingkup yang sempit yaitu pada periode peralihan. Oleh karena itu differential controller tidak pernah digunakan tanpa ada controller lain dalam sebuah sistem.

Setiap kekurangan dan kelebihan dari masing-masing proportional controller, integral dan diferensial dapat saling menutupi dengan menggabungkan ketiganya secara paralel menjadi proportional integral differential controller (controller PID). Elemen-elemen proportional controller, integral dan diferensial masing-masing secara keseluruhan bertujuan untuk mempercepat reaksi sebuah sistem, menghilangkan offset dan menghasilkan perubahan awal yang besar. Controller jenis ini biasanya digunakan untuk mengendalikan suhu dan laju alir dalam sebuah reaktor.

Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia

Guna menjalankan suatu proses di pabrik tidak hanya dibutuhkan teknologi yang canggih dan instrumentasi yang terkendali. Tetapi juga sumber daya manusia sebagai perancang, pelaksana dan pengendali proses. Secara fungsional suatu perusahaan dipimpin oleh seorang direktur utama yang bertugas menjalankan kepemimpinan perusahaan, menetapkan sistem dan tata kerja perusahaan dan menentukan kebijaksanaan perusahaan. Direktur utama memegang kekuasaan tertinggi di perusahaan.

Seorang direktur utama dibantu oleh beberapa direktur, kepala bagian, kepala seksi dan koordinator shift. Jumlah karyawan dari tingkat operator ke tingkatan lebih tinggi akan membentuk sebuah piramida. Artinya semakin ke atas jumlahnya semakin kecil.

Untuk pabrik-pabrik yang menggunakan sistem Continue (24 jam sehari dan 330 hari dalam setahun), karyawannya dibedakan menjadi 2 macam. Pertama karyawan regular yang mempunyai jam kerja tetap. Mereka bekerja setiap hari kerja dan libur pada hari Sabtu, Minggu dan hari besar. Kedua adalah karyawan shift yang terbagi dalam 4 regu dan dalam sehari terdapat 3 regu shift sedangkan 1 regu shift libur. Pembagian shift diatur sedemikian rupa sehingga sehabis shift malam, karyawan mendapat libur 2 hari. Biasanya dalam 1 kelompok shift terdapat seksi proses, utilitas, logistik, listrik dan instrumentasi, bengkel, safety dan keselamatan kerja. Ini biasanya berlaku pada pabrik-pabrik besar, seperti pabrik pembuatan keramik, atau pabrik-pabrik kimia lainnya.

Sedangkan untuk pabrik yang menggunakan sistem Batch, seperti pabrik-pabrik pembuatan makanan (tempe, tahu), tidak diberlakukan karyawan shift, artinya karyawan bekerja secara regular setiap hari.

Uji Kelayakan Ekonomi

Suatu pabrik layak didirikan jika telah memenuhi beberapa syarat antara lain safety-nya terjamin dan tentu saja dapat mendatangkan profit. Dalam hal ini kita akan memfokuskan pada kelayakan secara ekonomi saja. Untuk mendirikan suatu pabrik diperlukan modal yang cukup besar. Modal ini bisa berasal dari investor maupun dari pinjaman bank. Modal yang digunakan ada 2 macam yaitu modal tetap dan modal kerja. Modal tetap meliputi pembelian alat-alat, instalasi, pemipaan, instrumentasi, isolasi (jika perlu), listrik, utilitas, bangunan, tanah, engineering and construction, contractor’s fee dan contingency. Modal kerja besarnya tergantung pada jenis pabrik dan kapasitasnya. Modal kerja ini meliputi raw material inventory, in process inventory, product inventory, extended credit dan available cash.

Kedua modal di atas digunakan untuk biaya produksi yang terbagi menjadi 3 macam yaitu biaya produksi langsung, biaya produksi tidak langsung dan biaya tetap. Biaya produksi langsung adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk pembiayaan langsung suatu proses, seperti bahan baku, buruh dan supervisor, perawatan, plant supplies, paten dan royalty dan utilitas. Biaya produksi tidak langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk mendanai hal-hal yang secara tidak langsung membantu proses produksi, antara lain payroll overhead (seperti rekreasi karyawan), laboratorium, plant overhead, packing dan pengapalan. Biaya tetap adalah biaya yang tetap dikeluarkan baik pada saat pabrik berproduksi maupun tidak. Biaya ini mencakup depresiasi, pajak dan asuransi. Selain itu ada juga biaya umum yang meliputi administrasi, sales expenses, penelitian dan finance. Laba atau profit diperoleh dari hasil pengurangan harga jual dengan biaya produksi.

Selain berorientasi pada perolehan profit, perusahaan juga harus bisa mengembalikan modal apalagi jika modal itu berasal dari pinjaman. Waktu untuk pengembalian modal dinyatakan dengan persentase Return On Investment (ROI) yang dirumuskan sebagai perbandingan laba dengan modal tetap. Bisa juga dinyatakan dalan Pay Out Time (POT). Besarnya Return On Investment dan Pay Out Time berbeda untuk tiap jenis pabrik tergantung dari resiko yang ditimbulkan oleh proses dalam pabrik .

Uji kelayakan ekonomi juga dinyatakan dalam bentuk grafik hubungan kapasitas produksi dan biaya yang harus dikeluarkan. Akan terbentuk 2 buah titik yaitu Shut Down Point dan Break Even Point. Shut Down Point adalah suatu titik di mana pada kondisi itu jika proses dijalankan maka perusahaan tidak akan mendapatkan laba tetapi juga tidak menimbulkan kerugian. Jika pabrik beroperasi pada kapasitas di bawah titik Shut Down Point maka pabrik akan mendapatkan rugi. Titik Break Even Point adalah keadaan yang timbul jika pabrik beroperasi pada kapasitas penuh. Nilai Break Even Point yang baik untuk pabrik kimia biasanya berkisar antara 40% - 60%.

Dengan memperhatikan semua unsur, dari pemilihan lokasi, pemilihan teknologi, kapasitas, teknologi proses dan pemroses serta ditunjang dengan pengendalian proses dan sistem manajemen sumber daya manusia yang baik, maka dapat diperoleh laba yang optimum.

Ucapan terima kasih kepada:
Fauzan Aulia dan S. Tursilo Adi yang sudah menyempurnakan tulisan ini.

Bacaan selanjutnya:
* Aries, R.S. and Newton,R.D.,"Chemical Engineering Cost Estimation"
* Peters,M.S. and Timmerhous,K.D., "Plant design and Economic for Chemical Engineers"
* Ulrich,G.D, "Guide to Chemical Engineering Process Design and Economics"
* Rusli, Muhammad, "Sistem Kontrol" Johnson, Curtis, "Process Control Instrumentation Technology"

Sumber:
Situs Kimia Indonesia

Baca Selengkapnya ... “Belajar Merancang Pabrik Kimia (Bagian III): Sistem Pengendalian dan Sistem Manajemen Pabrik serta Kajian Kelayakan Ekonomi”


Tujuan utama usaha merancang dan membangun pabrik kimia adalah mendapatkan nilai tambah dari segi ekonomi dari suatu bahan baku. Peningkatan nilai ekonomi dilakukan dengan cara mengolah bahan baku menjadi suatu produk yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi sehingga perusahaan pengolah memperoleh laba (profit). Pada pabrik yang memproduksi barang kimia dasar seperti pupuk urea, asam sulfat, etanol dan sejenisnya, patokan mutunya semata-mata hanyalah komposisi dan kemurnian. Harga jual produk dan bahan baku untuk masing-masing kemurnian tertentu dan tetap. Bagi pabrik-pabrik seperti ini, pilihan untuk mendapatkan laba lebih banyak bukan dengan meningkatkan mutu melainkan dengan cara menghemat ongkos produksi dan memperbanyak jumlah produk yang dihasilkan per tahunnya. Jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu tertentu inilah yang dinamakan kapasitas produksi.

Perhitungan kapasitas produksi yang cermat menjadi aspek yang sangat penting dalam usaha memperoleh laba lebih banyak. Tentu saja perhitungan ini harus didukung dengan analisa kebutuhan pasar yang cermat pula sebagaimana yang telah disinggung pada bagian 1. Meningkatkan kapasitas produksi dapat dilakukan dengan cara menambah dan atau modifikasi peralatan yang ada agar bisa beroperasi lebih optimal dan efisien. Usaha modifikasi ini membutuhkan pemahaman tentang sistem proses dan sistem pemroses.

Andaikan Anda ingin mengawetkan ikan bandeng. Anda memiliki beberapa pilihan cara pengawetan: dikeringkan, diasinkan atau diasapkan. Cara-cara pengawetan ini dinamakan sistem proses. Jika Anda memilih sistem proses pengasapan untuk mengawetkan bandeng, untuk selanjutnya hanya dinamakan sistem pengasapan. Produk Anda adalah bandeng asap. Untuk membuat bandeng asap, sekali lagi Anda menjumpai pilihan sistem proses, menggunakan asap dalam bentuk gas atau asap cair. Jika Anda memilih menggunakan asap gas, Anda membutuhkan tungku untuk menghasilkan asap dan ruang pengasapan. Jika Anda memilih menggunakan asap cair, Anda membutuhkan wadah, ember misalnya, untuk merendam bandeng dalam asap cair. Tungku penghasil asap, ruang pengasapan dan ember adalah sistem pemroses. Ilustrasi mengenai bandeng asap ini diharapkan dapat memantapkan pemahaman terhadap sistem proses dan sistem pemroses.

Usaha produksi dalam pabrik kimia membutuhkan berbagai sistem proses dan sistem pemroses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang terkendali. Untuk lebih mudah, rangkaian sistem proses produksi ini dinamakan teknologi proses. Selain permintaan pasar dan ketersediaan bahan baku serta utilitas, sebagaimana telah disinggung pada bagian 1, kinerja teknologi proses juga menjadi patokan dalam menetapkan kapasitas produksi karena bisa jadi suatu teknologi proses memiliki batas kapasitas minimum agar perusahaan tetap mendapat laba.

Teknologi proses yang dijual dalam bentuk lisensi biasanya ditampilkan dalam bentuk rangkaian sistem proses yang dinamakan diagram alir atau block diagram. Diagram alir yang lebih rinci menampilkan rangkaian sistem pemroses dan dinamakan flow chart. Segala lisensi yang dipatenkan dan diperdagangkan merupakan lisensi atau paten untuk rancangan teknologi proses. Anda mungkin sering mendengar proses Kraft untuk teknologi proses produksi keju, proses Richard untuk pemurnian garam dapur, proses Kelloggs untuk teknologi proses produksi susu bubuk, proses Faurchild untuk proses produksi kaca jendela. Ibarat penghargaan Nobel untuk ilmuwan, penghargaan Pulitzer untuk jurnalis, maka Kirkpatrick Award adalah penghargaan bertaraf internasional bagi para perancang teknologi proses produksi pabrik kimia yang dianggap memberikan kontribusi atau terobosan baru yang paling kreatif di dunia perancangan teknologi proses. Diagram Alir dan Neraca Massa & Energi

Usaha membuat block diagram menjadi flow chart memerlukan perhitungan neraca massa dan energi. Neraca massa adalah kajian jumlah material yang masuk, keluar dan yang terakumulasi dari tiap-tiap sistem proses. Neraca energi adalah rangkaian proses keseluruhan serta kajian tentang jumlah energi (panas) yang harus dipasok atau dikeluarkan dari tiap-tiap sistem proses dan rangkaian proses secara keseluruhan. Perkembangan teknologi komputasi telah banyak membantu dalam penyediaan berbagai software untuk perhitungan neraca massa dan energi, di antaranya Hisys dan ChemCad.

Data yang paling menarik dari neraca massa dan energi adalah jumlah masing-masing bahan baku, serta bahan bakar yang dibutuhkan untuk memproduksi produk per satuan jualnya, misalnya per kilo atau per liter. Perhitungan perolehan produk dapat ditentukan dari data tersebut. Perolehan bermakna, berapa persen bahan baku yang diumpankan berubah menjadi produk. Perhitungan laba per satuan jual juga dapat ditentukan dari data ini. Jika Anda ingin modal investasi untuk membangun pabrik didapat kembali setelah pabrik beroperasi dalam kurun waktu tertentu, Anda bisa memperkirakan seberapa banyak produk yang harus dibuat dalam kurun waktu tersebut dengan data ini. Dengan kata lain, Anda telah menetapkan kapasitas produksi Anda.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menghitung neraca massa dan energi adalah penggunaan dasar perhitungan dalam kaitannya dengan teknologi proses. Pabrik yang menyelenggarakan proses produksi secara sinambung (continuous) 24 jam sehari 300 hari setahun seperti pabrik pupuk dan pabrik pengilangan minyak bumi menggunakan dasar perhitungan laju produksi, laju material yang masuk dan keluar sistem proses per satuan waktu yang singkat, misalnya per jam atau per menit.

Penggunaan dasar perhitungan ini tidak cocok digunakan pada sistem proses yang beroperasi partaian (batch) atau proses yang membutuhkan waktu lama dalam beroperasi, misalnya proses fermentasi. Misalnya Anda mampu membuat tape (peuyeum) 480 kg dalam sekali proses dengan lama proses fermentasi 2 hari. Perhitungan Anda akan lebih akurat jika mengunakan dasar perhitungan 1440 kg per minggu daripada 10 kg per jam, dengan anggapan seminggu 6 hari kerja.

Penggunaan dasar perhitungan juga perlu memperhatikan rentang waktu antar pengiriman bahan baku dan penjualan produk. Apakah bahan baku dikirim dalam jumlah tertentu seminggu sekali, sebulan sekali atau tiga bulan sekali. Pertimbangan ini juga mempengaruhi besar gudang yang dibutuhkan. Sistem Pereaksian dan Sistem Pemisahan & Pemurnian

Pemilihan sistem pemroses yang menjadi unit-unit teknologi proses sangat bergantung pada beban kerja sistem pemroses yang diketahui dari perhitungan neraca massa dan energi. Secara garis besar, sistem proses utama dari sebuah pabrik kimia adalah sistem proses pereaksian, yang untuk kemudian dinamakan sistem pereaksian, dan sistem proses pemisahan & pemurnian, yang untuk kemudian dinamakan sistem pemisahaan & pemurnian. Walaupun ada pabrik yang sistem proses utamanya hanya terdiri dari sistem pemisahan & pemurnian saja seperti pabrik gula dan pabrik garam, atau hanya sistem pereaksian saja seperti pabrik sabun.

Sistem pereaksian merupakan ciri khas pabrik kimia. Proses perubahan bahan baku menjadi produk terjadi dalam sistem ini. Pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab sebelum merancang sistem pereaksian adalah bagaimana persamaan reaksi dan stoikiometrinya, pada suhu dan tekanan berapa reaksi akan diselenggarakan, apakah bahan yang akan direaksikan pada fasa padat, cair atau gas, apakah reaksi tersebut memerlukan katalis, apakah fasa katalis yang digunakan padat atau cair, apakah reaksi tersebut menghasilkan panas atau membutuhkan pemanasan dan berapa lama reaksi itu berlangsung.

Sistem pemroses bagi sistem proses pereaksian adalah reaktor. Ada dua model teoritis paling populer yang digunakan dalam merancang reaktor yang beroperasi dalam keadaan tunak, yaitu Continous Stirred Tank Reactor (CSTR) dan Plug Flow Reactor (PFR). Perbedaannya adalah pada dasar asumsi konsentrasi komponen-komponen yang terlibat dalam reaksi. CSTR adalah reaktor model berupa tangki berpengaduk dan diasumsikan pengaduk yang bekerja dalam tanki sangat sempurna sehingga konsentrasi tiap komponen dalam reaktor seragam sebesar konsentrasi aliran yang keluar dari reaktor. Model ini biasanya digunakan pada reaksi homogen di mana semua bahan baku dan katalisnya berfasa cair, atau reaksi antara cair dan gas dengan katalis cair. Untuk reaksi heterogen, misalnya antara bahan baku gas dengan katalis padat menggunakan model PFR. PFR mirip saringan air dari pasir. Katalis diletakkan pada suatu pipa lalu dari sela-sela katalis dilewatkan bahan baku seperti air melewati sela-sela pasir pada saringan. Asumsi yang digunakan adalah tidak ada perbedaan konsentrasi tiap komponen yang terlibat di sepanjang arah jari-jari pipa.

Sistem pemisahan dan pemurnian bertujuan agar hasil dari sistem pereaksian sesuai dengan permintaan pasar sehingga layak dijual. Sistem pemisahan kadang juga diperlukan untuk menyiapkan bahan baku agar konsentrasi atau keadaannya sesuai dengan katalis yang membantu penyelenggaraan reaksi.

Pemilihan sistem pemisahan dan pemurnian tergantung pada perbedaan sifat fisik dan sifat kimia dari masing-masing komponen yang ingin dipisahkan. Perbedaan sifat fisik yang bisa dimanfaatkan untuk memisahkan komponen-komponen dari satu campuran adalah perbedaan fasa (padat, cair atau gas), perbedaan ukuran partikel, perbedaan muatan listrik statik, perbedaan tekanan uap atau titik didih dan perbedaan titik bekunya. Perbedaan sifat kimia yang bisa dimanfaatkan untuk memisahkan komponen-komponen suatu campuran adalah kelarutan dan tingkat kereaktifan.

Sistem pemroses yang dibangun tergantung pada jenis perbedaan apa yang ingin dimanfaatkan untuk memisahkan komponen tersebut. Sistem pemroses alat penyaring dan ruang pengendapan bisa digunakan untuk menyelenggarakan sistem proses pemisahan padatan dari cairan atau gas, sementara untuk memisahkan dua fasa cair tak larut hanya bisa menggunakan ruang pengendapan. Sistem pemroses alat penyaring juga bisa digunakan untuk memisahkan bahan padat dengan ukuran partikel yang berbeda. Sistem pemroses pemisahan dan pemurnian yang paling lazim di pabrik kimia adalah distilasi dan ekstraksi. Distilasi memanfaatkan perbedaan perbedaan tekanan uap masing-masing komponen sedangkan ekstraksi memanfaatkan perbedaan derajat kelarutan komponen terhadap satu jenis atau satu campuran pelarut.

Sistem Penukar Panas dan Sistem Utilitas

Kedua sistem proses utama di atas, baik sistem pereaksian maupun sistem proses pemisahan & pemurnian membutuhkan kondisi operasi pada suhu dan tekanan tertentu. Menaikkan atau menurunkan tekanan biasanya dilakukan dengan cara menaikkan suhu pada suatu ruang yang volum dan isinya dijaga tetap. Suatu sistem penukar panas dibutuhkan agar sistem proses utama bisa berlangsung.

Sistem pemroses untuk sistem penukar panas adalah alat pemindah panas ataau dikenal dengan heat exchanger. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang dan memilih heat exchanger adalah suhu dan tekanan saat proses pemindahan panas terjadi, fasa fluida yang memberi dan menerima panas serta apakah terjadi perubahan fasa pada fluida pemanas atau yang dipanaskan, dan sifat fisik masing-masing fluida. Sifat fisik fluida meliputi kapasitas panas (Cp), kalor penguapan, dan besaran kecepatan pindah panas. Hal-hal di atas dipertimbangkan untuk menentukan luas permukaan sentuh antara fluida pemanas dan yang dipanaskan agar proses pemindahan panas sempurna.

Dalam pabrik, panas biasanya ‘disimpan’ dalam fluida yang dijaga pada suhu dan tekanan tertentu. Fluida yang paling umum digunakan adalah air panas dan uap air karena alasan murah dan memiliki kapasitas panas tinggi. Fluida lain biasanya digunakan untuk kondisi pertukaran panas pada suhu di atas 100 C pada tekanan atmosfer. Air atau uap air bertekanan (dinamakan kukus) mendapatkan panas dari tungku pembakaran atau boiler.

Sistem pemindahan panas tidak hanya bertugas memberikan panas tetapi juga menyerap panas. Misalnya, menyerap panas dari sistem proses yang menghasilkan energi misalnya sistem proses yang melibatkan reaksi eksotermik atau menyerap panas agar kondisi sistem di bawah suhu ruang atau suhu sekitar. Untuk penyerap panas agar suhu di bawah suhu ruang biasanya pabrik menggunakan refrigerant, bahan yang sama dengan yang bekerja pada lemari es Anda. Penggunaan air sebagai media pendingin juga dibatasi sifat fisiknya yaitu titik didih dan titik beku. Suhu air pendingin perlu dikembalikan ke suhu sekitar atau suhu ruang agar bisa difungsikan kembali sebagi pendingin. Sistem pemroses yang melakukan ini adalah cooling tower.

Cooling tower, boiler dan tungku pembakaran merupakan sistem-sistem pemroses untuk sistem penyedia panas dan sistem pembuang panas. Kedua sistem proses ini bersama-sama dengan sistem penyedia udara bertekanan, sistem penyedia listrik dan air bersih untuk kebutuhan produksi merupakan sistem penunjang berlangsungnya sistem proses utama yang dinamakan sistem utilitas. Kebutuhan sistem utilitas dan kinerjanya tergantung pada seberapa baik sistem utilitas tersebut mampu ‘melayani’ kebutuhan sistem proses utama dan tergantung pada efisiensi penggunaan bahan baku dan bahan bakar.

Pabrik tidak harus mempunyai sistem pemroses utilitas sendiri. Listrik misalnya, pabrik bisa membelinya dari PLN jika kapasitas PLN setempat mencukupi atau membeli dari pabrik tetangga. Demikian pula untuk unit pengolahan limbah, unit penyedia kukus & air pendingin dan unit penyedia udara bertekanan. Pada suatu kawasan industri, misalnya di Singapura, beberapa unit utilitas untuk seluruh kawasan dikelola oleh negara. Layaknya PLN & PDAM di Indonesia, Singapura memiliki perusahaan pengolahan limbah, perusahaan penyedia gas bahan bakar & udara bertekanan. Pada beberapa kawasan yang masih belum terjangkau jaringan perusahaan tersebut, ada perusahaan swasta yang ditunjuk pemerintah untuk menjual kebutuhan utilitas. Ini menjadi salah satu keunggulan yang lebih memikat para investor untuk menanamkan modalnya di Singapura.

Jika suatu pabrik ingin menyediakan sistem utilitasnya sendiri, sistem pemroses untuk sistem utilitas mudah didapat di pasar. Banyak perusahaan yang menjual boiler atau tungku pembakaran dalam berbagai kapasitas panas. Sama seperti generator listrik dan alat penjernihan air. Anda tinggal menentukan berapa banyak panas yang dibutuhkan pabrik per jam atau per harinya, sama seperti menentukan berapa kWh listrik yang Anda butuhkan. Pihak penjual akan merekomendasikan boiler atau generator listrik yang sesuai kebutuhan Anda bahkan memasangkannya pada pabrik Anda.

Memang merancang sistem pemroses untuk utilitas tidak serumit merancang sistem proses dan sistem pemroses utama. Kedua sistem ini membutuhkan pengetahuan kimia dan teknik kimia yang mendalam terhadap teknologi proses yang akan dibangun. Jika Anda membeli lisensi teknologi proses, Anda bisa mempercayakan perancangan dan pembangunan pabrik pada pihak penjual lisensi, tentunya dengan harga beli yang lebih tinggi. Anda bisa menggunakan jasa perusahaan konsultan dalam merancang dan membangun sistem proses dan sistem pemroses utama jika ingin merancang teknologi proses sendiri. Perusahaan yang bergerak di jasa perancangan pabrik kimia yang ada di Indonesia diantaranya adalah PT Rekayasa Industri (ReKin) dan PT Inti Karya Persada Teknik (IKPT).

Setelah proses perancangan dan pembangunan pabrik selesai, pabrik tersebut harus dioperasikan dalam keadaan yang terkendali dan menghasilkan produk dengan mutu yang terkendali pula. Untuk itu, pabrik perlu dilengkapi dengan sistem pengendalian dan sistem management sumber daya manusia yang terlibat, yang akan mengatur dan mengendalikan proses produksi. Gambaran secara umum tentang sistem pengendalian dan sistem management suatu pabrik akan dimuat pada tulisan selanjutnya, bersama dengan gambaran umum mengenai kajian kelayakan ekonomi suatu pabrik.

Ucapan terima kasih kepada:
Erna Mulyani, Donna Sulistia Kusuma & S. Tursilo Adi yang sudah menyempurnakan tulisan ini.

Further reading:
* Turton, Bailie, Whiting & Shaelwitz “Analysis Synthesis and Design of Chemical Processes”
* Smith “Chemical Process Design”
* Bowman “Applied Economic Analysis for Technologists, Engineers and Managers”
* Martyn.S.Ray & Martin.G.Sneesby “Chemical Engineering Design Project”
* Tarek.M. Khalil “Management of Technology”
* Dutta & Manzoni “Process Reengineering, Change & Performance Improvement”
* Kunto Mangkusubroto & Listiarini Trisnadi “Analisa Keputusan”
* Soesilo & Wilson “Site Remediation, planning & management”
* Himmelblau “Basic Principles and Calculation in Chemical Engineering” 5th edition. Prentice Hall
* Treybal “Mass Transfer Operation” 3rd edition Mc Graw Hill
* Klaus Sattler & H.J.Feindt “Thermal Separation Process” Willey International Edition
* Humprey & Keller “Separation Process Technology” Mc Graw Hill
* Froust, Menzel, Clump, Andersen “Principles of Unit Operation” Jhon Willey & sons
* Cheremisinoff “Handbook of Chemical Process Equipment” Butterworth * Heinennman
* Perry Green “Perry’s Chemical Engineering Handbook” 5th edition. Mc Graw Hill
* Branan “Rules of Thumb for Chemical Engineers”
* Austin Shreve “Shreve’s Chemical Process Industries” 5th edition. Mc Graw Hill
* Mc Ketta “Unit Operations Handbook; Vol 1 & 2” Dekker

Sumber:
Situs Kimia Indonesia

Baca Selengkapnya ... “Belajar Merancang Pabrik Kimia (Bagian II): Menghitung Kapasitas Produksi serta Memilih Sistem Proses dan Sistem Pemroses”


Kata ‘pabrik’ bukan hanya milik para insinyur atau buruh semata. Bukan pula selalu mewakili sebuah sistem yang rumit, canggih dan sulit dipahami. Pabrik adalah sarana untuk memproduksi barang kebutuhan manusia. Tujuan pendirian pabrik adalah untuk bisa mendapatkan nilai tambah, biasanya nilai tambah secara ekonomi, dari bahan baku yang diolah menjadi produk baru yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Pabrik bisa digolongkan dalam dua kelompok besar berdasarkan sejauh mana sebuah reaksi kimia terlibat dalam proses produksi, yaitu pabrik manufaktur atau pabrik perakitan dan pabrik sintesis atau pabrik kimia.

Pabrik perakitan tidak mengubah bahan baku menjadi produk dengan reaksi kimia sebagai proses utama. Perubahan bahan baku menjadi produk bukan sebuah reaksi kimia. Pabrik perakitan mobil, pabrik konveksi dan pabrik rokok adalah beberapa contoh pabrik yang termasuk dalam kelompok ini. Pabrik kimia atau pabrik sintesis menyelenggarakan sebuah atau serangkaian reaksi kimia untuk mengubah bahan baku menjadi produk. Beberapa anggota kelompok ini misalnya pabrik sabun, pabrik alat-alat kosmetik dan pabrik gula. Pabrik-pabrik yang kerja utamanya membuat formulasi, hanya mencampurkan bahan-bahan kimia menjadi satu larutan atau campuran juga digolongkan sebagai pabrik kimia.

Tulisan ini ditujukan untuk menjadi gambaran umum mengenai alur pikir secara umum dalam merancang sebuah pabrik kimia. Namun demikian beberapa nilai yang perlu diperhatikan dalam merancang pabrik kimia seperti yang akan dibahas lebih lanjut bisa juga diterapkan dalam merancang pabrik perakitan.

Tulisan ini dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama akan memberikan panduan tentang apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan teknologi proses produksi dan penentuan lokasi pabrik yang kemudian dilanjutkan dengan panduan menghitung laba kotor dan kebutuhan bahan baku per satuan kilogram produk. Panduan memilih dan merancang alat-alat yang akan digunakan pabrik akan dituangkan pada tulisan bagian kedua. Tulisan ini akan ditutup dengan panduan merencanakan tata letak pabrik serta perhitungan kelayakan ekonomi yang memperhitungkan seluruh pengeluaran yang akan dan mungkin, termasuk cicilan bunga bank, pada bagian ketiga.

Pemilihan Pabrik Yang Akan Dibangun Serta Teknologi Yang Akan Digunakan

Pemilihan pabrik yang akan dibangun secara umum digolongkan menjadi tiga motivasi. Karena permintaan pasar, karena ketersediaan bahan baku yang berlimpah serta karena tersedianya teknologi baru. Bisa jadi motivasi untuk dibangunnya sebuah pabrik merupakan kombinasi dua jenis motivasi di atas atau bahkan kombinasi ketiga-tiganya sekaligus.

Pembangunan pabrik karena permintaan pasar yang meningkat merupakan motivasi yang sangat lazim dan sesuai dengan hukum ekonomi. Hal yang perlu diselidiki lebih lanjut adalah apakah lonjakan permintaan pasar tersebut akan stabil terus meningkat di masa datang, atau ada alasan-alasan khusus yang mempengaruhi pasar, seperti alasan tidak stabilnya politik negara, embargo ekonomi, atau kecelakaan-kecelakaan yang dialami produsen lain, calon saingan, yang menyebabkan produsen tersebut menurunkan produksi. Perlu data akurat dan analisis pasar yang jeli dari orang-orang yang berpengalaman untuk memastikan kestabilan peningkatan permintaan pasar. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kapasitas produksi calon-calon saingan dari pabrik yang akan dibangun. Bisa jadi saingan tersebut sudah mengantisipasi lebih dahulu dan sudah mulai meningkatkan kapasitas produksi sebagai usaha mencuri start.

Motivasi membangun pabrik karena ketersediaan bahan baku merupakan motivasi yang sangat diharapkan dan didukung oleh pemerintah Indonesia. Fakta bahwa negara Indonesia punya sumber daya alam yang beraneka ragam dan berlimpah tidak perlu dipertanyakan lagi. Penggunaan bahan baku yang hanya ada di Indonesia akan meningkatkan daya saing pabrik tersebut. Bahan baku dari bidang pertanian menjanjikan keunggulan tersebut karena ada banyak jenis tumbuhan yang hanya bisa tumbuh alami di Indonesia. Hanya saja motivasi seperti ini memerlukan pemikiran yang kreatif, pemahaman terhadap teknologi kimia yang handal serta orang-orang yang memiliki visi tangguh. Tantangan lain adalah teknologi yang akan digunakan bisa jadi teknologi yang benar-benar baru atau teknologi lama yang perlu banyak modifikasi. Literatur juga terbatas disebabkan negara-negara maju jarang menyelenggarakan penelitian pengembangan teknologi untuk mengolah bahan baku yang tidak ada di dalam negerinya. Karena itu motivasi jenis ini memerlukan serangkaian penelitian dan pengkajian teknologi sebelum pabrik yang dicita-citakan akan didirikan.

Negara-negara maju saat ini berlomba-lomba membangun pabrik karena motivasi tersedianya suatu teknologi baru. Ketersediaan teknologi baru tidak hanya sekadar menyuguhkan suatu teknologi proses yang lebih hemat tapi bisa juga suatu produk baru. Hal ini bisa meningkatkan prestise negara tersebut di mata dunia. Pembangunan pabrik Compact Disc (CD) misalnya, adalah sebuah contoh pabrik yang dibangun karena ketersediaan suatu teknologi dan pengetahuan yang menyeluruh mengenai sinar laser dan apa yang mampu sinar laser akibatkan pada struktur kristal. Tapi tetap saja motivasi jenis ini butuh ide-ide yang cemerlang dan inovatif, yang percaya kalau fenomena sinar laser bisa digunakan sebagai sarana penyimpanan dan pembacaan data digital. Tidak semua teknologi baru bisa dikembangkan menjadi pabrik dengan produk baru.

Intinya, ketiga motivasi itu bisa berbuah menjadi sebuah pabrik apabila motivasi itu terdapat pada diri orang yang paham teknologi, punya visi tangguh, berani bersaing, memperhitungkan resiko dan berani menerima resikonya serta mau bekerja keras.

Pemilihan Lokasi Pabrik

Pemilihan lokasi pabrik secara umum bisa dikelompokkan berdasarkan dua alasan pemilihan, mendekati tempat bahan baku berada atau mendekati tempat pasar berada. Alasan pemilihan tersebut perlu mempertimbangkan biaya pengiriman dan transportasi, sarana dan prasarana di daerah sekitar serta kebijakan pemerintah daerah setempat.

Pabrik biasanya didirikan di sekitar tempat bahan baku berada karena alasan bahan baku memiliki konsentrasi yang terlalu rendah. Freeport rela membangun pabriknya di tengah hutan Papua walaupun perusahaan tersebut harus mengeluarkan biaya besar untuk melengkapi sarana transportasi, pembebasan tanah, perumahan karyawan dan lain-lain karena biaya produksi akan jauh lebih mahal jika tanah yang mengandung emas dan tembaga tersebut dibawa ke tanah Jawa dan didulang di Jawa. Alasan lain adalah bahan baku berupa gas atau cair yang perlu penanganan khusus dalam pemindahan dan transportasinya. Inilah sebabnya lokasi pengilangan gas alam dan minyak bumi berada di tempat terpencil. Pabrik yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku juga sering dibangun di dekat kawasan pertaniannya untuk menghindari kerusakan bahan baku karena busuk. Pabrik pengalengan ikan juga biasanya di dekat dermaga. Malah ada pabrik yang dibangun di atas kapal untuk menghindari ikan menjadi busuk dan menghemat biaya transportasi untuk pasar ekspor.

Istilah ‘mendekati pasar’ di sini bukan semata-mata berarti harus berjarak dekat dengan pasar, tapi maksudnya adalah memiliki akses yang mudah, murah dan cepat ke konsumen karena tersedianya sarana transportasi yang memadai. Pemilihan lokasi pabrik yang mendekati pasar adalah alasan yang lebih lazim digunakan. Bagi pabrik yang memproduksi produk yang rentan dan perlu penanganan khusus, seperti pabrik es krim, membangun pabrik di dekat pasar yang ditargetkan menjadi sangat penting. Pabrik yang memiliki banyak saingan juga perlu berada di daerah yang memiliki akses yang mudah dan cepat ke pasar. Pabrik-pabrik minuman ringan (soft drink) membangun pabrik pengemasan dalam botol (bottling company) di berbagai tempat untuk memperluas pasarnya dan untuk menjaga agar konsumennya tidak beralih ke produk lain yang sejenis. Istilah pasar sendiri tidak semata-mata pasar domestik namun juga berarti pasar mancanegara jika perusahaan berorientasi pada produk ekspor. Bagi pabrik seperti ini, lokasi di dekat dermaga atau bandar udara menjadi contoh lokasi pabrik yang mendekati pasar. Bahkan kadang-kadang ada pabrik yang membangun dermaganya sendiri untuk kebutuhan ekspor bila dermaga umum tidak layak atau terlalu ramai.

Pemilihan lokasi mendekati pasar biasanya lebih disukai apabila pemerintah daerah setempat memiliki dan mengatur tata kota dengan visi sebagai kota kawasan industri. Segala sarana perhubungan seperti jalan raya dan jalan bebas hambatan, dermaga dan bandara serta sarana utilitas seperti listrik dan air bersih adalah milik umum yang diusahakan oleh pemerintah. Sarana perumahan untuk karyawan juga akan mudah terjangkau dari kawasan pabrik jika kota tersebut memiliki tata kota yang baik sebagai kota industri. Sarana hiburan bagi karyawan tidak perlu disediakan oleh perusahaan karena pihak swasta akan berlomba-lomba untuk membangunnya di kota tersebut.

Akan lain halnya jika lokasi pabrik mendekati bahan baku dan harus didirikan di lokasi terpencil. Segala sarana perhubungan, sarana utilitas, perumahan karyawan berikut sarana hiburan dan peribadatannya perlu menjadi perhatian perusahaan pemilik pabrik. Hal ini akan berarti tambahan biaya investasi. Tetapi perusahaan yang didirikan di lokasi mendekati bahan baku biasanya memiliki keuntungan biaya operasional yang lebih ringan serta dukungan pemerintah daerah setempat. Bahkan kadang-kadang perusahaan bisa mendesak pemerintah daerah untuk mengeluarkan kebijakan yang menguntungkan perusahaan misalnya kelonggaran peraturan mengenai lingkungan hidup dan ketenagakerjaan. Kebijakan pemerintah menjadi faktor yang sangat mempengaruhi perolehan profit dan benefit bagi perusahaan. Pemerintah daerah kawasan industri akan menetapkan upah minimum regional yang tinggi serta peraturan lingkungan yang ketat. Kebijakan ini berani dilakukan karena pemerintah daerah tersebut sadar akan nilai tawar dari kawasannya. Oleh sebab itu perusahaan yang akan membangun pabrik di kawasan industri harus menghadapi biaya operasional yang lebih besar untuk pengeluaran sosial (social cost).

Pada akhirnya pemilihan lokasi mendekati bahan baku atau mendekati pasar juga berdasarkan keuntungan ekonomi (profit) dan keuntungan sosial kemasyarakatan (benefit) dari akibat pemilihan lokasi. Dalam rangkaian tulisan ini hanya dibahas analisis keuntungan ekonomi (profit). Untuk keperluan tersebut perlu perhitungan yang cermat dalam neraca massa dan energi pabrik produksi serta pemilihan sistem proses dan sistem pemroses yang paling efisien. Panduan mengenai perhitungan dan perancangan sistem proses dan sistem pemroses akan disampaikan pada bagian berikutnya.

Bacaan lebih lanjut:
*Turton,Bailie, Whiting& Shaelwitz “ Analysis Synthesis and Design of Chemical Processes”
*Smith “ Chemical Process Design”
*Bowman “ Applied Economic Analysis for Technologiest, Engineers and Managers”
*Martyn.S.Ray & Martin.G.Sneesby “ Chemical Engineering Design Project”
*Tarek.M. Khalil “ Management of Technology “
*Dutta & Manzoni “ Process Reengineering, Change&Performance Improvement”
*Kunto Mangkusubroto & Listiarini Trisnadi “ Analisa Keputusan”
*Soesilo & Wilson “ Site Remediation, planning & management”

Sumber:
Situs Kimia Indonesia

Baca Selengkapnya ... “Belajar Merancang Pabrik Kimia (Bagian I): Memilih Teknologi untuk Pabrik dan Lokasi Pabrik”



Jogja Textile Expo 2009 yang digelar di Universitas Islam Indonesia Pada tanggal 29 April - 3 Mei 2009.

Kegiatan ini diselenggarakan berkat kerjasama Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia - Teknik Tekstil UII, Asosiasi Pertekstilan Indonesia dan Cinta Indonesia Event Organizer.

Bagi anda yang ingin mendaftar sebagai peserta lomba yang kami gelar, anda dapat mengakses halaman register. Dalam Kegiatan ini , kami akan menggelar beberapa acara antara lain :


Acara Utama

Pameran Industri Tekstil dan Produk Tekstil
Hari / Tanggal : Rabu-Minggu / 29 April - 3 Mei 2009
Waktu : 09.00 - 17.00 WIB
Tempat : Auditorium Kahar Muzakir UII

Temu Industri
Hari / Tanggal : Sabtu / 2 Mei 2009
Waktu : 10.00 - 14.00 WIB
Tempat : Auditorium FTI UII

Seminar Pendidikan
Hari / Tanggal : Minggu / 3 Mei 2009
Waktu : 07.30 - 11.00 WIB
Tempat : Auditorium FTI UII

Acara Pendukung

Lomba Desain Motif Batik
Tanggal : 1 Maret – 15 April 2009
Tempat : Kampus Terpadu FTI UII.

Open House
Hari / Tanggal : Rabu dan Sabtu / 29 April dan 2 Mei 2009
Waktu : 09.30 – 11.00 WIB dan 09.30 – 10.30 WIB
Tempat : Laboratorium Teknik Kimia-Teknik Tekstil

Pentas Kesenian Tradisional
Hari / Tanggal : Rabu dan Sabtu / 29 April dan 2 Mei 2009
Waktu : 08.00 - 08.20 WIB dan 19.30 – 19.50 WIB
Tempat : Panggung Utama

Lomba Membatik
Hari / Tanggal : Rabu – Jum’at / 29 – 30 April dan 1 Mei 2009
Waktu : 09.00 – 16.00 WIB
Tempat : GOR UII

Lomba Rancang Busana
Hari / Tanggal : Kamis / 30 April 2009
Waktu : 09.00 – 16.00 WIB
Tempat : Laboratorium Pertekstilan FTI UII

Fashion Clinic
Hari / Tanggal : Jum’at / 1 Mei 2009
Waktu : 14.00 – 15.00 WIB
Tempat : Panggung Utama Auditorium Kahar Muzakir UII

Bazaar
Hari / Tanggal : Sabtu – Minggu / 2 - 3 Mei 2009
Waktu : 09.00 – 21.00 WIB
Tempat : Halaman parkir Psikologi dan Kedokteran

Fashion Show
Hari / Tanggal : Sabtu / 2 Mei 2009
Waktu : 19.30 – 21.00 WIB
Tempat : Panggung Utama

Lomba Fashion Show
Hari / Tanggal : Minggu / 3 Mei 2009
Waktu : 09.00 – 12.00 WIB
Tempat : Panggung Utama

Lomba Mewarnai dan Menggambar
Hari / Tanggal : Minggu / 3 Mei 2009
Waktu : 09.00 – 10.30 WIB
Tempat : GOR UII

Temu Alumni Teknik Kimia-Teknik Tekstil
Hari / Tanggal : Minggu / 3 Mei 2009
Waktu : 12.30 – 17.00 WIB
Tempat : Auditorium FTI UII
---------------------------------------------------
www.jogjatextileexpo2009.com

Baca Selengkapnya ... “Jogja Textile Expo 2009”


Penemuan ini dapat menjadi salah satu cara untuk gas rumah kaca dari atmosfer kita. Sekarang, semen merupakan komoditas yang terbilang sangat besar, mencapai 2 milyar ton diproduksi tiap tahunnya diseluruh dunia, dan semen bertanggung jawab 5 persen dari emisi CO2 dunia. Hal yang sangat mengejutkan, pada tahun 2020 kebutuhan semen akan naik 50 persen dibanding tahun ini menurut Agricole sebuah Bank dari Prancis.

Pada proses pembuatan semen secara tradisional, semen menghasilkan gas rumah kaca dari proses pemanasannya dan proses memasak bahan baku seperti limestone (batu kapur). Pembakaran dan kebutuhan energi tersebut menghasilkan CO2. Dan sampai sekarang, belum ada orang yang mampu merubah fundamental pembuatan semen tersebut, hingga Nikolaos Vlasopoulos mengungkapkan hasil penelitiannya.

“Formula baru yang ramah lingkungan ini dapat merubah industri semen menjadi penyerap karbon yang baik,” kata kepala peneliti Novacem yang berbasis di London. Penelitian yang mendapat dukungan dari para pecinta lingkungan ini, menggunakan material berbeda untuk bahan dasar pembuatan semen. Novacem yang didirikan oleh Vlasopoulos dan rekan-rekannya di Imperial College London telah menarik perhatian perusahaan konstruksi besar seperti Rio Tinto Minerals, WSP Group dan Laing O’Rourke, dan banyak investor termasuk Carbon Trust.

Semen Novacem tersebut berbasis magnesium silikat dan tidak membutuhkan energi yang besar pada pemanasannya. Semen tersebut juga akan menyerap CO2 pada saat ia mengeras. Perusahaan ini pemulai Pilot Plant senilai £1.5m didanai oleh Technology Strategy Board, sebuah badan milik pemerintah UK. Bila sema berjalan lancar, Vlasopoulos memperkirakan produk Novacem akan ada di pasaran dalam lima tahun lagi.

“Di UK perubahan iklim ini memaksa kita untuk mengurangi emisi CO2 dan seluruh sektor harus berperan didalamnya. Industri konstruksi harus bertanggung jawat penuh atas pengaruh lingkungan yang disebabkan oleh industri itu sendiri.” dikatakan oleh Jonathan Essex, seorang civil engineer konsultan Bioregional yang juga duduk dalam panel kepedulian lingkungan untuk Institusi Civil Engineers. Bila Novacem dapat membuat semen mereka dengan harga yang kompetitif,m langkah selanjutnya adalah menggunakan energi terbarukan untuk tungku pemanas agar dapat mengurangi lagi emisi CO2-nya.

Menurut Novacem, peroduknya dapat menyerap sekitar 0,6 ton CO2 setiap ton semen. Dapat dibandingkan dengan emisi karbon 0,4 ton setiap pembuatan semen standar. Sebelumnya telah ada beberapa usaha untuk membuat semen yang lebih ramah lingkungan, ada yang menggunakan tambahan aggregate pada campuran konsentratnya sehingga menggunakan semen yang lebih sedikit, akan tetapi belum mampu mengatasi permasalahan utama emisi CO2 proses pembuatan semennya. Usaha lainnya adalah dengan membuat campuran polimer tapi tetap tidak berpengaruh besar pada pasar.

Pembicara dari Asosiasi Semen British mengungkapkan keraguannya pada berbagai penelitian laboratorium untuk semen-semen jenis baru dan permasalahannya. “Realitanya terdapat ketersedian geologis dan distribusi globan dari sumber daya alam yang sesuai, disandingkan dengan besarnya validasi yang dibutuhkan untuk memastikan kesesuaian tujuan, membuat semen-semen tersebut sangat tidak sesuai sebagai alternatif yang realistis bahan bangunan.”

Vlasopoulos merespon bahwa magnesium silikat banyak sekali terdapat di seluruh dunia, sekitar 10.000 milyar ton tersedia menurut beberapa perkiraan. “Sebagai tambahan, proses produksi semen ini adalah alamiah secara kimia, artinya semen ini dapat menggunakan berbagai produk samping industri yang terdapat magnesium didalamnya.” Ia percaya bahwa material ini cukup kuat untuk digunakan sebagai bahan bangunan, tetapi ia mengakui bahwa untuk mendapatkan lisensi kebenarah hal itu membutuhkan waktu beberapa tahun percobaan.

Perbandingan: Semen Ecofriendly dengan Tradisional
Semen standar, biasa diketahui dengan Portland cement, dibuat dengan cara memanaskan batu kapur (limestone) atau tanah liat (clay) pada temperatur sekitar 1.500 C. Dari proses ini, pembakaran bahan baku tersebut melepaskan 0,8 ton CO2 setiap ton semen yang diproduksi. Ketika dicampur dengan air untuk digunakan sebagai bahan bangunan, setiap ton semen dapat menyerap 0,4 ton CO2, tapi tetap saja keseluruhan proses menyisakan emisi karbon 0,4 ton setiap ton semen.

Semen Novacem, yang masih belum dipatenkan, menggunakan magnesium silikat sehingga tidak menghasilkan CO2 dari proses pembuatannya. Proses produksinya juga berjalan pada temperatur yang lebih rendah yakni 650 C. Hasil akhir menunjukkan bahwa semen Novacem menghasilkan emisi CO2 sebesar 0,5 ton setiap ton semen. Akan tetapi, dengan formula Novacem ini, semen mampu menyerap CO2 lebih banyak, sekitar 1,1 ton. Sehingga proses keseluruhannya adalah carbon negative, mampu menyerap 0,6 ton CO2 dari udara setiap ton semen yang digunakan.

Sumber:
Guardian Enviromental Network
Disadur dari:

Baca Selengkapnya ... “Semen Penyerap CO2 Oleh British Engineer”


Sebuah senyawa kimia yang marak digunakan untuk membuat monitor layar datar, televisi dan mikrochip ternyata memiliki kemampuan 17.000 kali lebih parah menyebabkan global warming dibandingkan dengan karbon dioksida. Tim peneliti “atmospheric chemist” dari Universitas California-Irvne telah menemukan bahaya zat kimia ini dan mempublikasikannya pada jurnal Geophysical Research Letters.

Zat kimia yang dikenal dengan nama nitrogen trifluoride (NF3) dahulu kala hanya digunakan dalam pembuatan microchip, dengan kuantitas yang kecil dan tidak berbahaya. Akan tetapi pada tahun ini, NF3 dibuat besar-besaran karena dan digunakan pada indutri pembuatan LCD (Liquid Crystal Displays) pada telvisi layar datar dan monitor komputer. Diperkirakan, pada tahun 2010 produksi NF3 mencapai 8.000 ton per tahun, efek pemanasan global yang ditimbulkan dari NF3 sebanyak itu setara dengan 130 juta meter kubik CO2.

“Seiring dengan permintaan akan monitor layar datar, pasar NH3 akan semakin membesar,” tulis Michael J. Prathrt dan Juno Hsu, peneliti yang menyebut NH3 sebagai “missing greenhouse gas”.

NF3 pada mulanya diperkenalkan dalam pembuatan microchip sebagai bagian dari gerakan penanggulangan pemanasan global. Pada tahun 1997, pembuatan microchip masih menggunakan Perflorocarbons (PFCs) kemudian penggunaan PFCs dilarang setelah draft perjanjian internasional Protocol Kyoto ditandatangani. Perjajian tersebut berisi kesepakatan internasional untuk mengurangi produksi 6 gas penyebab utama pemanasan global yakni Carbon dioxide, Methane, PFCs, Nitrous oxide, Hydrofluorocarbons dan Sulfur hexafluoride. Karena pada masa itu produksi NF3 masih dalam kuantitas kecil, NF3 dianggap tidak terlalu penting untuk dituliskan didalam Protocol Kyoto.

Setelah keluar larangan penggunaan PFCs, industri pembuatan semikonduktor memutuskan untuk menggunakan NF3 sebagai pengganti PFCs walaupun telah diketahui bahwa NF3 memberikan efek pemanasan global yang jauh lebih berbahaya. Akan tetapi berita baik yang mereka kemukakan adalah apabila pada masa pembuatan PFCs dua pertiganya lepas ke atmosfer sebagai gas rumah kaca sedangkan pada pembuatan NF3 hanya 2 persen saja dari proses pembuatannya gas tersebut terlepas ke atmosfer.

Peneliti lain menambahkan, walaupun dalam proses pembuatan hanya sebagian kecil saja NF3 yang terlepas, masih ada kemungkinan lain NF3 terbebas ke udara misalnya pada proses trasportasi, penggunaan atau pembuangan. “Kita tidak tahu apakah 1 persen atau 20 persen gas NF3 yang terbebas keudara, tapi sekali kita melepaskannya, kita tidak akan pernah bisa mengurungnya kembali.”

Baca Selengkapnya ... “Gas Rumah Kaca Dalam Pembuatan Microchip”
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda FazaniDistributed by CahayaBiru.com